Kabar dari Sumatera Utara ini berita baik bagi penderita diabetes di Indonesia. Tak perlu tes urine atau cek darah, mereka yang menderita penyakit gula cukup memakai alat yang dibuat tim peneliti Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara ini. Alat ini didesain buat mendeteksi penyakit diabetes melalui embusan napas penderita.
Dibuat oleh Tulus Ikhsan Nasution, Maizal Isnen, Oki Handinata, Krista Sebayang, dan Sutarman, alat ini bisa membaca kadar aseton yang ada pada napas manusia. Aseton merupakan zat yang dihasilkan saat proses metabolisme berlangsung di dalam tubuh. Biasanya penderita diabetes menghasilkan kadar aseton berlebih akibat proses metabolisme yang tidak sempurna.
Tingginya kadar aseton juga menyebabkan napas penderita terkontaminasi aseton. Semakin parah diabetes yang diderita, semakin tinggi kadar aseton pada napas penderita. Nah, dengan membaca kadar aseton, kadar gula dalam darah juga akan bisa terdeteksi.
Alat yang belum diberi nama ini terdiri atas sejumlah komponen utama, di antaranya sensor aseton, alat akuisisi data, dan komputer. Cara penggunaannya mudah. Penderita cukup mengembuskan napas melalui pipa ke dalam tabung analisis. Dalam tabung terdapat sebuah sensor tipis berukuran 1,5 x 1 sentimeter yang mampu mendeteksi tingkat kandungan aseton di udara.
Bila napas yang diembuskan mengandung aseton, sensor akan bereaksi dengan mengeluarkan sinyal listrik. Sinyal akan dikirim alat akuisisi data ke komputer yang telah memiliki program khusus. Selanjutnya data itu diterjemahkan dalam bentuk angka sebagai indikator tinggi-rendahnya kadar gula darah manusia.
Menurut Tulus, alat ini mampu mendeteksi dengan cepat. ”Di bawah 10 detik, sudah bisa terbaca hasilnya,” kata pria yang sedang menjalani studi kandidat doktor bidang teknik material di Universitas Sains Malaysia itu.
Alat ini masih menunggu hasil uji klinis resmi Agustus nanti di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Lima peneliti ini juga telah mengajukan hak akan kekayaan intelektual atas temuan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar